Kamis, 07 Juni 2012

Jamur trucuk

Posted by Perumahan asri 07.30, under | 5 comments

Desaku begitu kaya akan bahan makanan. Bukan hanya yang ditanam ditanah oleh kita sendiri namun juga yang tumbuh sendiri. Sobat, sudah tahu kan yang namanya jamur trucuk?
Sebuah jenis jamur yang tumbuh saat pergantian musim. Tumbuhnya tidak beraturan dimana akan tumbuh, bisa di tengah sawah yang tidak lembab atau di pinggir sawah.


Ciri-ciri Jamur trucuk
  • memiliki tudung bagian atas berwarna hitam kecoklatan.
  • Tudung bagian bawah berwarna putih.
  • Gagang jamur juga berwarna putih.
  • ukurannya kecil dibandingkan dengan jamur bulan.
  • Tumbuhnya tidak pernah sendiri, selalu ada kawanannya disekitar tempat menemukannya.
  • Jamur ini biasanya ditumis dengan dicampur pakis sungai.

Mantap sekali, kemarin saat aku berjalan kesawah tiba-tiba melihat jamur terucuk di atas galengan. Rasa dari Jamur trucuk ini mantap. Jadi ingat saat masih kecil sering mbolang. Waktu kecil sepulang sekolah mainnya kesawah, saat hendak pulang selalu cari pakis dulu disungai agar tidak dimarahi.  Hem, nakal sekali sepertinya aku saat kecil.,heheheheh. Jaman dahulu memang berbeda sekali dengan sekarang, dulu main ke sawah tapi sekarang anak-anak pada main ke taman ama cowoknya..wew..

Tapi jangan senang dulu jika menemukan Jamur di Sawah, Penampilan bisa menipu. Dua hari setelah aku menemukan jamur trucuk, aku menemukan lagi dua buah jamur, Tapi sayang jenis jamur ini tidak bisa dikonsumsi. Menemukan sebuah jamur memiliki kesenangan tersendiri, karena jamur trucuk tidak dijual ditoko, pasar atau swalayan. 
Cara membedakan jamur beracun dengan yang layak konsumsi.
  • Caranya sangat mudah yaitu dengan melihat bagian bawah tudung. Untuk yang berwarna coklat atau hitam berati beracun. Jamur layak konsumsi bagian bawah tudung berwarna putih.
  • Tudung bagian atas tidak dapat di jadikan patokan. Tudung bagian atas ada sebagian jamur beracun mirip sekali dengan jamur trucuk.
  • Jamur layak konsumsi Batang jamur jika di pegang lebih keras dan berisi. sedangkan jamur beracun begian tengahnya berlubang.
Itu tadi tips mengenali jamur sawah layak konsumsi ataupun beracun. Tapi tidak ada warga desa yang sampai meninggal mengkonsumsi jamur beracun. Dulu saat aku masih belum bisa ngeblog dan belum berkerja, pernah memunguti jamur yang tumbuh di bawah pohon randu di belakang rumah. Bukan jamur lot, bentuknya seperti jamur trucuk tapi kecil-kecil sekali. Berwarna putih bersih untuk yang belum terlalu tua. Untuk yang tua berwarna hitam. Yah maklumlah aku tinggal berdua dengan nenek dan tidak memiliki uang untuk membeli ikan. Aku memutuskan untuk mengolahnya dan kita makan bersama, ternyata mantap. Tidak meleset perkiraanku mengenai jamur beracun dan layak konsumsi. Jamur tersebut aku pilah, yang berwarna hitam aku buang.
Wew enak tinggal di desa, walau hidup sederhana tidak sampai kelaparan. Kalau di kota mungkin aku sudah jadi  Pengemis Gelandangan , naudzubillah mindzalik.

5 komentar:

wah, waktu kecil saya jugaa suka nyari jamur. emg enak lo..tpi jmur trucuk ini, blum prnah dicoba. tkut krcunan..biz item gtu.hehe
saya suka ama jamur di jerami..

bner itu, hdup didesa emg enak. wlau gag ada uang masih bsa makan.misalnya, pngen bkin tlur dadar. tinggal nyri tlor k kndang ayam. klo dikota gag ada uang gag bisa makan. plingan mlih makanan sisa di tong sampah..

wehahahaha
hem kalau jamur trucuk ini mantap yura, gak bakalan keracunan. Hampir mirip dengan rasa jamur jerami tapi masih lebih mantap jamur trucuk. Tapi jamur trucuk jarang ada, cuma saat pergantian musim saja. dan sulit untuk dicari, gak semua orng bisa dapet klo kesawah.

wah parah klo sampai milih makanan di tong sampah tuh..emang sesulit itukah mencari kerja di kota??
tak adakah yang bisa dilakukan hanya sekedar untuk menyambung hidup??
ih ngeri hidup di kota..
klo desaku menjadi kota kelah bagaimana yah??
sekarang saja banyak sekali sawah dijual untuk pembangunan rumah2 orng cina, jalan tol dan lainnya..hedew..

aku penggemar jamur juga, tapi di sumatra jarang ketemu jamur liar e, jamur tuh enak diapain aja yah hehe. aku suka jamur disemur.
kalo di jawa (wonosobo), waktu kecil mungkin puluhan jenis jamur ada, tapi aku lupa namanya, yang paling ingat sih jamur wulan sama siung kidang.
padahal kalo abis musim hujan banyak tuh jenis jamur, dari yang kecil tapi rame, jamur kuping, grigit sampe yang besar2 sering ketemu, lagian dulu waktu kecil sama teman hobi juga nyari jamur :D
kalo di sini adanya (yang pernah ketemu) jamur kuping, grigit, jamur kayu sama jamur sawit, yang terakhir tuh kalo gak bisa masak bisa keracunan, lagian baunya juga gak enak, rasanya mirip lah sama jamur merang. tapi pernah sih ketemu jamur bulan, sayang dah membusuk, telat sih, jadi gak bisa dimakan :(.

di desaku sekarang lagi musimnya jamur trucuk..

Halo. Aku minta gambar jamur trucuk-nya ya Mbak. Aku senang sekali makan jamur trucuk. Nanti akan kubuat artikel sendiri di blog-ku.

Terima kasih sebelumnya.